Hari ini aku teringat dua tahun
lamanya
Sudah tua juga rupanya ingatanku
ini
Sekedar membahas kamu yang lewat
di layar mataku
Sekedar tersipu dengan satu atau
dua ingatan yang aku punya
Sekedar mengkhayal jika dulu dan
jika sekarang
Rupanya sudah tua juga umur
penasaranku sekarang
Apa kamu pernah berpikir seperti
yang aku pikirkan tentangmu?
Rasa teka-teki masalalu yang tidaklah usai
Kamu memang pemilik senyuman
manis yang selalu aku lihat dulu
Potret yang kamu punya pun tidak
berbeda dengan aslinya
Baiklah kita mulai kisahnya,
Kisah ini dimulai disaat dia,
mereka, temanmu berbicara tentangmu
Mereka terus membicarakan tentang
seseorang yang cukup asing
Sampai kata asing itu menjadi
bersahabat di kedua telingaku
Dan kamu tidaklah sering lalu
lalang di depan mataku
Hanya dengan ketidaksengajaan
melihatmu, mata ini bisa mengintip sebentar
Matamu selalu membuat pandanganku
tiba-tiba tertunduk
Ya, kamu memang selalu buat aku
kagum dengan satu dua kalimatmu
Selalu tepat dan bijak
Dan kamu memang tepat orangnya
Tapi waktu itu kadang datang
dengan ketidaksengajaan juga
Aku baru sadar disaat seseorang
berada disampingku
Dan kamu berada di depan mataku,
sedikit jauh
Posisi yang aku miliki salah
untukmu
Sedikit mendengar cerita tentang
aku darimu lewat perantara
Satu dua detik dihatiku timbul
percikan kembang api yang indah
Tapi dulu tidaklah tepat
Mungkin sekarang masih begitu
adanya, hanya sedikit yang berubah
Hanya aku disatu jalur sendirian
Satu dua kali aku sadar bahwa
yang dari dulu aku coba tengok adalah dirimu
Tapi memang aku tidak bisa
bergerak
Yang selalu aku lakukan adalah
melihatmu dari jauh lalu tersenyum
Tidak sengaja berpas-pasan
denganmu lalu menunduk
Berbicara denganmu pun aku sering
menunduk
Menyimpan milyaran penasaran
diotakku
Tapi tidak pernah sedikitpun aku
coba untuk tunjukan
Tidak ada yang tahu kamu dimataku
kecuali Tuhan
Satu dua hatiku selalu bertanya
“Apa mungkin aku mencintai seseorang yang tidak pernah berbicara denganku?”
Ya seperti kamu
Pemilik rasa penasaranku malam
ini
Satu dua aku tersenyum lagi
Semoga saja kamu satu dua pikiran
denganku
Ditulis pada delapan limabelas tigabelas