Laman

Rabu, 18 Juli 2012

Aku kembali Ayah

Lihatlah ayah,
Ini buah hatimu yang sudah bisa berjalan
Betapa keras hidup yang kuinjak dengan kaki telanjang
Tapi berbekalkan perisai hati
Aku bisa berdiri sampai disini

Sekarang aku kembali kepangkuanmu ayah
Tanpa air mata yang kau perlihatkan kepadaku
Sungguh matamu begitu kuat untuk menahan bah air mata
Tak kala masalah membumbui rasa di hidup kita
Kau menyuruhku berjalan walau aku terpincang-pincang
Aku tahu betapa kerasnya hidup yang engkau jalani
Hingga kau menjadikanku potret yang kuat
Dan kini aku kembali

Aku berbekalkan semua bintang yang kau titipkan
Aku kembali di gubuk yang dulu kita tempati
Tapi betapa haru suasana kini
Mengingat aku kembali saat engkau menghirup nafas terakhir kali
"Tak boleh menangis!"
Itulah bisikan asap kenangan ketika kita bersama
Aku takkan menangis dihadapan ragamu
Bah air mata ini aku kubur dalam hati
Kukecup keningmu untuk terakhir kali
Kuharap Tuhan menggenggammu di nirwananya
Dan kini buah hatimu sebatang kara
Di dunia yang berbakar bola api
Dan Ayah telah pergi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar